Kepala BPM UNESA (dua dari kiri) memberikan penguatan kepada perwakilan 12 perguruan tinggi peserta Seminar Hasil Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi Kurikulum OBE.
Unesa.ac.id, SURABAYA—Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Seminar Hasil Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi Kurikulum OBE (Outcome Based Education) di Hotel Alana, pada 17-19 Oktober 2024.
Kepala BPM UNESA, Widowati Budijastuti menjelaskan bahwa yang berasal dari hibah skema A akreditasi internasional yang dihadiri perwakilan 12 perguruan tinggi tanah air ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada program studi yang ingin mendapatkan pengakuan dan aktivitas internasional.
Hibah ini bukan sekadar pendampingan, tetapi juga sebagai upaya strategis dalam pengembangan kurikulum berbasis outcome-based education (OBE).
"Kurikulum yang kami kembangkan berbasis pada outcome. Artinya, profil lulusan menjadi acuan utama. Semua capaian pembelajaran (CPL) dirancang untuk mencapai profil tersebut," ujarnya.
Dalam agenda ini, peserta mendapatkan banyak strategi penerapan kurikulum OBE sesuai kebutuhan kampusnya masing-masing.
CPL yang disusun, lanjutnya, harus mendukung pencapaian profil lulusan tersebut, termasuk keterampilan seperti penguasaan bahasa Inggris dan bahasa daerah sesuai permintaan stakeholder.
Widowati juga menjelaskan, setelah CPL dan Program Learning Outcomes (PLO) disusun, kurikulum tersebut diimplementasikan dan dipantau keberhasilannya.
"Penilaian terhadap keberhasilan CPL dan PLO menjadi sangat penting. Ini akan memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan benar-benar mencapai tujuan yang diharapkan," tegasnya.
Tim dari 12 perguruan tinggi tampak antusias mengikuti kegiatan pendampingan ini.
Selain itu, hibah ini diharapkan dapat mendukung upaya UNESA dalam menciptakan income generating melalui berbagai kegiatan internasional.
"Harapannya ini dapat mengembangkan sumber daya dan pendanaan internal, sehingga UNESA tidak hanya bergantung pada dana pemerintah, tetapi juga bisa menghasilkan dana mandiri melalui aktivitas internasional yang dilakukan," kata Widowati.
Adapun belasan peserta perguruan tinggi yang hadir yaitu Institut Sains dan Bisnis Internasional Singkawang, Universitas PGRI Pontianak, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara, STIE Mahardhika Surabaya, dan Universitas Swadaya Gunung Jati.
Selain itu, juga hadir Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Nurul Jadid Probolinggo, Universitas Lambung Mangkurat, Unika Atma Jaya, dan IPMI Institute.[*]
***
Reporter: Saputra (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim HUMAS UNESA
Share It On: