www.unesa.ac.id
Saat penyampaian materi Mintowati mengungkapkan banyak faktor yang diperhitungkan agar bisa masuk jalur SNMPTN. Tidak hanya nilai rapot, tapi peran alumni dan sertifikat kejuaraan yang dimiliki juga memiliki andil dalam penerimaan mahasiswa baru. “Almuni juga punya peran dalam penerimaan di jalur SNMPTN. Salah satunya ketika ada alumni dari sekolah tersebut yang diterima SNMPTN tapi tidak melakukan daftar ulang, maka sekolah tersebut akan mendapat catatan khusus dari universitas terkait,” jelas Wakil Dekan bidang Akademik FBS itu. Ia juga menambahkan apabila calon mahasiswa memiliki sertifikat kejuaraan, lebih baik relevan dengan prodi yang dipilih.
Berkaitan dengan prodi yang dipilih, Wagino juga berpesan kepada para siswa agar memilih prodi yang relevan dengan jurusan yang ditempuh saat ini. Menurutnya, akan sulit kalau harus lintas jurusan pada saat ikut jalur SNMPTN. “lintas jurusan saat ini sangat tidak disarankan, apalagi di jalur SNMPTN. Kalau mau lintas jurusan bisa mengambil saat jalur SBMPTN dan memilih kelompok IPC saat tes UTBK nanti,” terang Wakil Dekan bidang Akademik FIP.
Tak hanya para siswa, guru BK juga mendapat perhatian agar mampu membimbing para siswanya agar bisa masuk ke perguruan tinggi. Hal ini disampaikan oleh Sugeng Waluyo selaku Kabag Akademik. Menurutnya sekolah juga berperan untuk mengelompokkan prodi yang diminati siswa dan merangkingnya untuk ikut SNMPTN.
“Kali ini pemeringkatan diserahkan kepada pihak sekolah. Untuk itu guru BK juga harus berkonsultasi kepada para siswa, mau ikut SNMPTN atau tidak. Kalau ada yang tidak minat, sebaiknya tidak dimasukan ke dalam rangking agar bisa diisi oleh siswa lain yang lebih berminat,” ujar Sugeng.
Ia juga menambahkan kapasistas siswa tiap sekolah agar masuk di satu prodi maksimal 2 siswa. Untuk itu guru BK perlu memetakan minat siswa agar dalam satu prodi tidak dipilih oleh 3 siswa atau lebih. (Suryo)
Share It On: