
Kegiatan edukasi anti-kekerasan dan anti-narkoba ini merupakan program PPKPT Unesa yang dilaksanakan mahasiswa PLP Unesa di sekolah, sebagai upaya pencegahan agar pelajar tidak terjebak dalam tindakan dan bergaulan yang mengancam masa depan.
Unesa.ac.id., SIDOARJO–Mahasiswa Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di SMK Krian 2 Sidoarjo menggelar Seminar Anti-Kekerasan dan Narkoba pada Sabtu, 3 Mei 2025, bertempat di aula sekolah.
Kegiatan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perguruan Tinggi (PPKPT) Unesa yang dilaksanakan mahasiswa PLP ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam memperkuat pencegahan di tengah maraknya kasus kekerasan, perundungan, dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Program ini bertujuan untuk untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran pelajar atau remaja mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan serta bahaya narkoba.
Kepala SMK Krian 2 Sidoarjo, Indra Wahyu Suliswanto menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar tersebut. Ia menyebut kegiatan ini selaras dengan kebutuhan sekolah dalam membangun lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan dan narkoba.
“Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan peserta didik, apalagi berdasarkan data 55% kekerasan di lingkungan sekolah adalah bullying fisik. Maka dari itu, perlu langkah konkret dan memberikan edukasi yang tepat kepada siswa,” tuturnya.
Seminar ini menghadirkan Mohammad Rizqi, Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Surabaya 2024 sebagai narasumber. Dalam materinya, ia menyampaikan pentingnya peran remaja dalam menanggulangi kekerasan dan bahaya narkoba yang mengancam masa depan generasi muda.
Ia menekankan bahwa remaja harus memiliki keberanian serta literasi sosial yang kuat untuk bersikap tegas terhadap berbagai bentuk kekerasan, termasuk bullying, dan penyalahgunaan obat atau zat terlarang.

Duta GenRe sekaligus mahasiswa D-4 Administrasi Negara Unesa menyampaikan berbagai dampak kekerasan dan bahaya menyalahgunakan narkotika atau obat-obatan terlarang.
“Kekerasan dan narkoba bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi ancaman serius bagi masa depan remaja. Dibutuhkan kesadaran dan keberanian untuk melawan serta mencegahnya sejak dini,” tegas Duta GenRe sekaligus mahasiswa D-4 Administrasi Negara Unesa itu.
Selain edukasi melalui seminar, kegiatan ini juga dilengkapi sesi diskusi interaktif dan refleksi bersama yang memberikan ruang kepada peserta untuk menyampaikan pendapat dan pengalaman mereka. Hal ini disambut antusias oleh para siswa yang mengikuti kegiatan.
Salah satu peserta, Amelia Savna Putri, dari kelas X Manajemen Perkantoran, mengaku mendapatkan wawasan baru dari seminar tersebut. “Saya jadi lebih tahu apa itu kekerasan verbal dan dampaknya. Narasumber juga menyampaikan materinya dengan santai tapi sangat mengena,” ucapnya.
Panitia, Syarifuddin mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa PLP dalam memberikan nilai tambah selama praktik di sekolah mitra. Ia berharap, kegiatan ini menyadarkan siswa akan bahayanya melakukan kekerasan dan menyalahgunakan narkoba atau obat terlarang. Selain bahaya bagi diri sendiri, juga orang lain, dan masa depan.
“Harapannya siswa tidak hanya sadar akan bahayanya, tetapi juga berani melawan segala bentuk kekerasan, bullying, dan penyalahgunaan narkoba atau obat terlarang,” jelas mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan tersebut. []
***
Reporter: Mochammad Ja'far Sodiq (FIP)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: