
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa, dan Sastra Jawa (PBSJ), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa mempersembahkan Pagelaran dan Lokakarya di Graha Sawunggaling, Kampus II Lidah Wetan, pada Rabu, 30 April 2025.
Kegiatan dengan tema “Bebarengan Nyawiji, Ndhudhah Kahbisan Dhiri Lumantar Drama Tradhisional Jawi” ini menjadi panggung ekspresi mahasiswa angkatan 2024 sekaligus bagian dari output Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD).
Ketua pelaksana, Diyah Wulandari menjelaskan bahwa tema tersebut merefleksikan pentingnya menggeliatkan seni-budaya, dan membangun karakter diri melalui drama tradisional Jawa.
Kegiatan ini dibuka umum dan menyasar generasi muda, termasuk pelajar mulai tingkat dasar hingga menengah atas. Tujuannya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya lokal.

www.unesa.ac.id
“Peserta yang hadir luar biasa. Ada mahasiswa, ada yang dari Labschool Unesa Ketintang dan Lidah Wetan, serta SMP Negeri 40 Surabaya,” ucapnya.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi. Pertama, pagelaran ludruk yang membawakan lakon Jaka Sambang, pendekar gunung gangsir.
Cerita ini mengangkat perjuangan Jaka Sambang, putra Lurah Gunung Gangsir, melawan penjajahan Belanda dengan kecerdikan dan jiwa kepemimpinan.
Lakon ini dibalut dagelan yang segar, menghidupkan suasana panggung tanpa kehilangan nilai patriotiknya.
Kedua, Kethoprak Damarwulan Kridha, kisah abdi sederhana Majapahit yang berhasil mengalahkan pemberontak Minakjingga dan akhirnya menikah dengan Ratu Kencana Wungu.
Kisah ini sarat pesan bahwa ketulusan dan keberanian mampu mengalahkan kejahatan.

www.unesa.ac.id
Dekan FBS, Syafi'ul Anam menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan tersebut. Baginya, proses yang dilalui mahasiswa jauh lebih penting daripada hasil akhir. Apalagi, persembahan spektakuler ini tentu lahir dari proses yang spektakuler juga.
Ia menekankan bahwa berbagai aspek penting seperti soft skills, kemampuan menyelesaikan masalah, dan komunikasi turut diasah melalui proses tersebut.
Ia berharap pagelaran semacam ini bisa menjadi agenda rutin dengan jadwal tetap dan menjadi bagian dari destinasi kesenian Jawa Timur.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas prodi di FBS dalam mengembangkan potensi seni yang ada dan menciptakan event yang memberikan dampak lebih luas bagi ekosistem kesenian di Jawa Timur.[]
***
Reporter: Tarisa Adistya (FBS)
Editor: @zam*
Foto: Tim Humas Unesa
Share It On: