
www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id. SURABAYA—Menyusul adanya laporan dan beredarnya kabar di media sosial terkait mahasiswa yang mendapat panggilan meresahkan dari nomor tidak dikenal, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menegaskan bahwa itu merupakan modus penipuan atau scam yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Modus penipuan tersebut memanfaatkan data pribadi mahasiswa. Untuk itu, Unesa melaluiComputer Security Incident Respons Team atau CSIRT bergerak cepat melakukan investigasi menyeluruh, termasuk menelusuri sumber data civitas yang digunakan dalam modus penipuan tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, dugaan eksploitasi data tersebut berkaitan dengan kegiatan akademik yang pengumpulan berkas dan dokumennya menggunakan Google Drive dengan sistem open file atau open document. Juga berkaitan dengan aktivitas digital mahasiswa di internet.
Unesa memahami betul keresahan dan kekhawatiran yang dirasakan mahasiswa atau civitas. Karena itu, Unesa mengimbau kepada seluruh civitas untuk:
- Mengabaikan dan tidak mengangkat panggilan dari nomor yang tidak dikenal, terutama nomor yang berawalan 0888XXXX.
- Tidak menanggapi permintaan dan tidak memberikan data pribadi tertentu atau tidak melakukan transfer dana dalam bentuk apapun kepada pihak yang tidak dikenal atau pihak yang tidak sah, yang mengatasnamakan lembaga atau instansi tertentu.
- Bagi mahasiswa atau civitas yang mendapat telepon, atau yang menjadi korban modus penipuan ini untuk segera melapor di kanal pelaporan: https://csirt.unesa.ac.id/page/aduan-siber, atau melalui WhatsApp Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi, 085175455887 (WA).
Sebagai bagian dari komitmen dan tanggung jawab lembaga, Unesa menyediakan layanan pendampingan teknologi, dan psikologi bagi civitas yang menjadi korban atau sasaran dalam modus penipuan tersebut.
Pendampingan teknologi diberikan dalam bentuk bantuan tim IT untuk mengatasi atau menghentikan modus penipuan, memulihkan serangan siber, termasuk mendeteksi celah ancaman keamanan data pribadi civitas.
Unesa mewajibkan dan memastikan semua unit kerja agar berbagai bentuk kegiatan akademik maupun non-akademik untuk menggunakan sistem pengumpulan berkas atau dokumen yang aman, yang tidak meninggalkan celah keamanan data bagi civitas.
Selain itu, juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk pihak eksternal seperti kepolisian. Terlebih, insiden ini diduga membawa-bawa nama instansi tertentu sebagai bagian dari modus penipuan yang dilakukan.
Kami menyampaikan permohonan maaf dan sangat menyesalkan kejadian tersebut. Unesa berkomitmen menjaga keamanan data mahasiswa atau civitas dengan sistem keamanan siber yang maksimal, sehingga kejadian serupa tidak terulang ke depannya.
Atas perhatian semua pihak, kami sampaikan terima kasih.
Hormat Kami,
Direktorat Humas dan Informasi Publik
Universitas Negeri Surabaya
Share It On: