www.unesa.ac.id
Unesa.ac.id, SURABAYA–Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia membentuk Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara (MBBN) untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama dan bela negara di perguruan tinggi umum. Griya ini telah diluncurkan di Jakarta pada 29 November 2022 dan dihadiri sembilan perguruan tinggi sebagai pilot project MBBN, salah satunya Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Sebagai tindak lanjutnya, UNESA meluncurkan Griya MBBN di Auditorium, Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) pada Rabu, 14 Desember 2022. Acara ini dihadiri Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Dia menyampaikan pentingnya membangun moderasi beragama dan bela negara di kalangan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. “Saya harap ini menjadi spirit kita bersama untuk membangun kehidupan kampus yang moderat, toleran da berprestasi,” ucapnya.
Cak Hasan menambahkan, Indonesia merupakan rumah bersama sebagai tempat untuk sama-sama memberi manfaat dan membangun arti kebersamaan tanpa mengenal sekat suku, ras, agama maupun kelompok. “Perbedaan antara satu dengan yang lain merupakan kebinekaan yang patut disyukuri lewat sikap saling menghormati,” tambahnya.
Ketua Satgas PPKS, Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag., mengatakan, Indonesia bukanlah hadiah, tetapi merupakan buah dari hasil perjuangan para pahlawan, ulama dan syuhada. “Sebuah kekuatan yang luar biasa ketika insan-insan UNESA mampu mengawal moderasi beragama menjadi sebuah kekuatan untuk bela negara,” ucapnya.
Peluncuran Griya MBBN dikemas dalam bentuk workshop yang dihadiri pembicara; Drs. H. Amrullah, M.Si., Direktur PAI Kementerian Agama RI; Prof. Dr. H. Muhammad Turhan Yani, M.A., Ketua Tim Ahli Griya MBBN UNESA; dan Derida Achmad Bilhaq selaku Ketua Umum PMBBN RI.
Amrullah menyampaikan bahwa bela negara tidak selalu dimaknai dengan kegiatan yang melibatkan fisik dan militer. Upaya bela negara bisa dilakukan dengan mulai mencintai keragaman, membeli buku kewarganegaraan, mengikuti program kampus, dan belajar dengan baik di ruang perkuliahan. “Bela negara bisa diupayakan dengan mudah tanpa perlu angkat senjata” tukasnya.
Prof Turhan Yani menuturkan jika moderasi beragama dan bela negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dengan belajar moderasi beragama, milenial akan belajar untuk menghargai keragaman, kebinekaan fakta sosial dan mengurangi kekerasan atas nama perbedaan.
“Di Indonesia maupun di negara lain kita punya kewajiban untuk mengedepankan toleransi. Maka implementasi yang harus kita pegang adalah nation state bukan religion state,” tandasnya.
Derida Achmad menyampaikan, Griya MBBN merupakan representatif organisasi yang mewadahi mahasiswa untuk menguatkan moderasi beragama dan bela negara dengan harapan bisa mengarahkan mahasiswa untuk lebih kuat sebagai agent of change bukan consumer of change.
“MBBN dan pergerakan mahasiswa bukan entitas yang berbeda. Kegiatan ini punya entitas yang sama yakni untuk mengenalkan nilai-nilai perdamaian bukan sebagai aktor perpecahan,” ucapnya. [HUMAS UNESA]
***
Penulis: Asmaul Khusnah
Editor: @zam Alasiah*
Foto: Dokumentasi Tim Humas UNESA
Share It On:
