Unesa.ac.id, SURABAYA-Rombongan SMP Labschool Unesa 2 Surabaya yang terlibat kecelakaan beruntun di Tabanan, Bali pada Sabtu (18/06/2022) sudah tiba di Surabaya dini hari tadi, Senin (20/06/2022). Untuk rombongan, pihak sekolah menyiapkan tim trauma healing dari Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) UNESA.
Pihak sekolah juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalkan satu pengguna jalan dalam insiden tersebut.
Widya Nusantara, Wakil Bidang Akademik Badan Pengelolaan Labschool Unesa menyampaikan bahwa trauma healing akan dilakukan besok Selasa. Rencananya nanti tim akan melakukan pemeriksaan fisik dan pendampingan psikologis yang meliputi psychological first aid, konseling individual-kelompok, hipnoterapi dan psikoterapi.
“Tentu nanti disesuaikan dengan kondisi siswa maupun guru dan berdasarkan identifikasi tim SMCC. Sejauh ini mereka baik-baik saja. Tetapi yang namanya kecelakaan tentu ada semacam trauma. Maka dari itu kami bentuk tim untuk penanganan trauma pasca-kejadian,” ujarnya.
Widya menceritakan, rombongan SMP Labschool Unesa 2 Surabaya berangkat ke Bali dalam rangka study tour. Mereka bertolak dari Surabaya pada Jumat melalui jalur utara menggunakan tiga kendaraan. Dua bus pariwisata dan satu Hiace. Total ada 88 orang yang ikut dalam rombongan itu. Rinciannya, 62 siswa kelas tujuh dan delapan, 25 guru dan 1 keluarga guru.
Rombongan bertujuan ke sejumlah tempat, di antaranya Desa Adat Penglipuran dan danau Bedugul. Para siswa dan guru tersebut sudah sampai di penginapan dan sempat berkunjung ke satu lokasi tujuan. Rencananya rombongan akan melanjutkan kunjungan ke tempat lain. Di tengah perjalanan, tepatnya di Km 48,9 Jalan Denpasar-Singaraja satu bus pariwisata mengalami kecelakaan beruntun yang menyebabkan beberapa siswa mengalami luka-luka terkena pecahan kaca.
Bus yang kecelakaan memuat 42 siswa dan empat guru. Jumlahnya 46 orang. Semuanya selamat. “Satu pejalan kaki meninggal dunia akibat kejadian ini. Kami atas nama lembaga turut berdukacita dan semoga keluarga korban diberikan kekuatan serta ketabahan,” ucapnya.
Ditambahkan Widya, setelah kejadian, pihak sekolah melakukan koordinasi dengan rombongan di sana dan dengan kepolisian setempat. Beberapa siswa yang mengalami luka-luka langsung mendapat perawatan dari tim medis setempat. Setelah kejadian, jadwal kunjungan dibatalkan dan para siswa dan guru langsung kembali ke Surabaya.
“Selain trauma healing. Tim juga buka layanan pengaduan orang tua atau siswa mengenai kondisi masing-masing siswa. Ini sekaligus untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja pasca-kecelakaan ini. Pihak sekolah dan tim akan terus mendampingi,” tandasnya. [HUMAS UNESA]
Penulis: Hasna
Editor: @zam Al’asyiah
foto : ( Esti Widiyana/detikJatim) https://www.detik.com/jatim/
Share It On: