Eksplorasi wahana wisata air Gili Ketapang, Probolinggo melalui Meersea Tour.
Unesa.ac.id. SURABAYA—Lima mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Sastra Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), telah meluncurkan proyek pariwisata inovatif bernama Meersea Tour. Proyek yang merupakan bagian dari tugas mata kuliah Manajemen Pariwisata ini resmi diluncurkan pada Sabtu, 9 November 2024, di Gili Ketapang, Probolinggo, Jawa Timur.
Proyek ini digagas Anastasia Indah Permatasari, Zella Febi Novita Sari, Suci Oktaviani Putri, Dhara Adinda Brahmanty, dan Arga Setyo Pambudi. Dengan misi memperkenalkan potensi lokal Gili Ketapang kepada komunitas internasional, mereka berharap proyek ini dapat menciptakan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperkuat hubungan lintas budaya.
“Kami memilih Gili Ketapang, karena potensinya yang belum banyak diketahui, terutama keindahan bawah lautnya. Selain itu, kami juga ingin mendukung UMKM lokal. Guide snorkeling yang kami gunakan berasal dari masyarakat setempat yang sudah tersertifikasi,” ujar Anastasia.
Salah satu peserta Meersea Tour menjajaki kekayaan dasar laut di Gili Ketapang, Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa dari Binus University, mahasiswa asing program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) dari Madagaskar, Turki, Kazakhstan, Korea, dan Tiongkok, serta pekerja asing dari Thailand dan Wales.
Sebagai bagian dari pengalaman budaya, peserta internasional diajak berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dan diberikan bingkisan berupa camilan khas Probolinggo, seperti kerupuk tenggiri.
Tidak hanya berfungsi sebagai pembelajaran nyata dalam manajemen pariwisata, Meersea Tour juga menjadi jembatan budaya yang menghubungkan peserta dari berbagai negara. Dosen pendamping, Raden Roro Dyah Woroharsi Parnaningroem dan Meilita Hardika terus memberikan bimbingan agar proyek ini berjalan lancar.
Peserta proyek Meersea Tour yang terdiri dari warga lokal dan mancanegara.
“Kami berharap proyek ini dapat menjadi awal dari pengembangan wisata berbasis kolaborasi internasional. Ke depannya, kami terbuka untuk bekerja sama dengan pihak lain di luar UNESA. Saat ini, kami juga tengah menjajaki potensi wisata lain di Jawa Timur untuk dijadikan paket perjalanan berikutnya,” tambah Anastasia.
Proyek ini mengenalkan keindahan alam Gili Ketapang dan mendorong kolaborasi dengan UMKM lokal, menjadikannya sebagai contoh konkret pengembangan pariwisata berkelanjutan. Meskipun saat ini tim masih fokus menyelesaikan skripsi, mereka berharap dapat melanjutkan proyek ini di masa depan untuk terus menggali potensi wisata Jawa Timur.[*]
***
Reporter: Dewanda Puspita (Internship)
Editor: @zam*
Foto: Tim Meersea Tour UNESA
Share It On: