Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Martadi, menilai pembukaan enam fakultas baru di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sangatlah tepat. Pasalnya, beberapa fakultas yang dibuka itu sangat dibutuhkan di pasar kerja ke depan yang cenderung mengarah ke ekonomi kreatif.
“Ke depan ekonomi dunia kan mengarah pada industri kreatif. Jadi pasar untuk jurusan yang dibuka seperti seni musik, desain komunikasi visual, dan seni rupa itu sangat dibutuhkan di pasar kerja. Basic kompetensi tersebut sangat mendukung dunia kerja sekarang,” katanya ketika dihubungi pada Jumat (20/1).
Martadi yang juga dosen Unesa mengakui, lulusan yang dihasilkan dari jurusan tersebut masih sedikit sehingga persaingannya tidak begitu sengit.”Untuk di wilayah timur kan masih minim jurusan itu misalnya saja seni meski Udayana buka tetapi kan tenaga yang bisa terserap pasar nanti lebih banyak asalkan lulusannya mempunyai kompetensi,” jelasnya.
Meski begitu, dia menyarankan agar Unesa juga merencanakan pembukaan fakultas tersebut dengan matang. Dibutuhkan tenaga-tenaga profesional agar bisa menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi. “Kalau menurut saya ini yang dibuka kan lulusan non keguruan, jadi pengajarnya harus benar-benar profesional agar kompetensi mahasiswanya bisa mumpuni,” tandasnya.
Ke depan, kata Martadi, lulusan Unesa harus siap menjadi entrepreneur di bidangnya masing-masing. Sebab, persaingan untuk bekerja di instansi pemerintah sangat ketat. Karena itu mereka harus menjadi tenaga kreatif yang siap pakai di dunia kerja, serta bisa menunjang industri kreatif yang saat ini sedang berkembang di tanah air.”Kalau menjadi guru kan kesempatan PNS juga sedikit. Maka mereka harus menjadi entrepreneur dan tenaga kreatif yang mandiri. Mereka juga harus bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” katanya lagi.
Martadi mengakui selama ini Unesa masih dipandang sebagai IKIP oleh masyarakat luas yang mencetak guru. Lulusan profesional yang bekerja di bidang non guru masih sedikit. “Ini tantangan ke depan yang harus diatasi bagaimana masyarakat memandang Unesa tidak hanya mencetak tenaga dalam bidang non pendidik. Tenaga profesional yang bisa bekerja di bidang lain,” tandasnya lagi.
Menurutnya, kurikulum yang diajarkan harus memperbanyak prakek di lapangan sehingga mahasiswanya nanti bisa memiliki kompetensi yang lebih sehingga mampu bersaing. (pras)
Share It On: