RSS Feedhttps://www.unesa.ac.id/RSS Feedid-idwww.unesa.ac.idTue, 16 Apr 2024 16:38:08feed_domain (info@unesa.ac.id)6805Kegigihan Mellya Dwi Purnamasari Wujudkan Cita-cita Zaman SMA: Lolos IISMA ke Negeri Laut Baltik Unesa.ac.id SURABAYA—Mellya Dwi Purnamasari, mahasiswi semester 6, Prodi S-1 Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), UNESA dinyatakan lolos Program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) di Vytautas Magnus University (VMU), di Kota Kaunas, Lithuania. Bisa tembus program IISMA ke Eropa merupakan cita-citanya sejak di bangku SMA. Perempuan kelahiran Jember, 11 Mei 2003 itu menganggap penting belajar di kampus Eropa yang kental dengan pemikiran terbuka dan budaya belajarnya yang khas. “Tradisi keilmuan dan perkembangan iptek di sana penting untuk diketahui dan digali spirit dan pengalamannya. Saya ingin mengembangkan diri dengan gagasan dan pemikiran serta terlibat diskursus internasional,” ucap mahasiswi yang tengah menjalani Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) itu. Perjalanan Melly lolos IISMA dimulai dari kelas Fonologi yang diajar, Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D yang tidak lain merupakan Direktur TIK dan Kerja Sama UNESA. Dari kelas itulah, dia mendapat informasi program IISMA. Mendengar kabar baik tersebut, Melly teringat dengan cita-citanya waktu SMA yang ingin belajar ke Eropa. Informasi itu menjadi kesempatan baginya untuk mewujudkan harapan tersebut. Melly mulai mendaftar program IISMA pada semester 4. Karena persiapan yang belum maksimal, langkahnya terhenti di tahap wawancara. “Saya telat dapat info, sehingga persiapannya pun kurang matang, terutama terkait esai, CV, dan tes bahasa Inggris duolingo,” bebernya. Dengan kegagalannya itu, semangat Melly sempat turun dan sempat menganggap bahwa IISMA bukan jalan untuk menggapai mimpi belajar ke Eropa. Kendati demikian, Melly tetap aktif mengembangkan diri dengan ikut berbagai kegiatan internasional seperti International Cultural Festival. Bertemu dengan banyak relasi dalam kegiatan internasional bersama Kantor Urusan Internasional (KUI) atau OIA UNESA membuat motivasi Melly kembali menyala. Pada semester 5, Melly memutuskan kembali mendaftar IISMA. Kali ini dengan persiapan yang lebih matang. Dia ikut mentoring bersama OIA, sharing session bersama awardee tahun sebelumnya. Dan di awal semester 6 perjuangannya berbuah manis dengan dinyatakan lolos IISMA. “Meski ada tantangan aku harus ngurus semuanya sendiri, jauh dari orang tua, aku urus mandiri dokumen segala macam, contohnya tes bebas narkoba sendiri ke Rumah Sakit,” tambah putri dari pasangan Abdul Aziz dan Henik Kusmiyati itu. Ketika mendaftar IISMA, Melly memilih tiga negara yaitu Italia, Lithuania, dan Inggris. Meski diterima di Lithuania, sebenarnya ia ingin sekali mengunjungi Italia. “Aslinya pengen ke Italia, karena ngefans sama Tim Scuderia Ferrari di Formula 1 (F1). Setiap selesai salat, saya selalu berdoa agar bisa lolos ke Italia, tetapi Allah punya rencana lain, agar aku bisa mengunjungi Laut Baltik. Jadi nanti insya Allah aku bisa berkesempatan belajar banyak di sana,” tuturnya. Apa tantangan mengejar kursi IISMA? Menurut Melly, tantangan sebenarnya adalah dirinya sendiri. Bagaimana caranya bisa mewujudkan mimpi bertahun-tahun yang lalu saat dirinya masih SMA. “Saya mulai berusaha, berdoa tidak lupa, minta support orang tua, terus step by step Saya ikuti. Saya upayakan jangan sampai teledor karena IISMA itu nggak mau awardee yang niat gak niat. Kalau emang udah niat di hati mau jadi awardee IISMA ya saya siapkan sejak jauh-jauh hari,” jelasnya. Selama di VMU nanti, Melly akan mendalami terkait bidang ilmu yang tidak jauh dari fokus studinya di prodi Sastra Inggris. “Karena aku sangat suka komunikasi interkultural, dan sosiolinguistik. Di sana aku akan belajar seputar kebahasaan dan kesastraan, dengan berbagai perspektif yang berbeda,” bebernya. Selain itu, dia juga berencana join teaternya Vytautas Magnus University (VMU) untuk membangun jaringan bersama mahasiswa mahasiswa di sana dan penerima beasiswa Erasmus, termasuk berdiskusi terkait folklore bersama mereka. “Saya juga berharap bisa nyicil skripsi aku terutama dari ilmu yang akan di pelajari di sini yaitu sosiolinguistik. Semoga bisa publikasi jurnal ilmiah bereputasi internasional dari program yang saya ikuti ini,” harap perempuan dengan hobi membaca dan mengoleksi buku itu. Bagi Melly, lolos IISMA bukanlah puncak dari pencapaian, melainkan awal dari perjalanan pengembangan diri yang sesungguhnya. Dia berharap, dengan lolos program tersebut, bisa mendapat banyak pengalaman, wawasan, gagasan baru serta bisa membawa bekal penting bagi diri sendiri, orang tua, almamater dan negara. “Ini bukan yang pertama saya ke luar, sebab dulu waktu SMA saya juga pernah ikut program pertukaran di Australia. Program pertukaran ini membuat pikiran saya terbuka dan punya harapan yang terwujud melalui IISMA ini,” tukasnya.[] *** Reporter: Muhammad Azhar Adi Mas’ud (FBS) Editor: @zam* Foto: Dokumentasi Mellya Dwi Purnamasarihttps://www.unesa.ac.id/kegigihan-mellya-dwi-purnamasari-wujudkan-cita-cita-zaman-sma-lolos-iisma-ke-negeri-laut-baltikFri, 12 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-12-04-2024-07-57-27-8869.pnghttps://www.unesa.ac.id/kegigihan-mellya-dwi-purnamasari-wujudkan-cita-cita-zaman-sma-lolos-iisma-ke-negeri-laut-baltikBerita Unesa2106804Dosen Fakultas Psikologi UNESA Jelaskan Kiat Menyikapi Padatnya Arus Balik Unesa.ac.id, SURABAYA—Setelah menikmati momen lebaran Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman, pemudik kini mempersiapkan diri untuk kembali ke tanah rantau. Sebelum menempuh perjalanan kembali, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan di tengah arus balik aman dan lancar. Dosen psikologi, Fakultas Psikologi, UNESA, Siti Jaro'ah, S.Psi., M.A., mengatakan bahwa atmosfer arus balik memiliki kemiripan dengan kondisi arus mudik di mana pemudik sama-sama membawa bawaan. "Mudik kita bawa oleh-oleh dari kota ke desa, arus balik kita bawah buah tangan dari desa ke kota. Kendaraan biasanya full orang dan barang. Ada anak kecil, termasuk yang pake motor, semua harus ekstra hati-hati," ucapnya. Menghadapi arus balik yang juga diprediksi padat, perhatian terhadap kesehatan dan kebugaran fisik menjadi kunci utama. Kondisi fisik yang tidak prima dapat meningkatkan tingkat emosi dan stres, terutama dalam cuaca yang panas di siang hari. Dosen kelahiran Blora itu menekankan istirahat yang cukup sangat disarankan sebelum dan selama perjalanan. Hal itu sangat diperlukan, bahkan jika merasa masih kuat, karena memaksakan diri dapat membahayakan. Ia juga menyarankan agar pengendara dapat menentukan target istirahat setiap beberapa jam, sebagai upaya untuk menjaga kebugaran dan keselamatan dalam perjalanan. Siti Jaro'ah mengajak semua untuk menanamkan prinsip 'alon-alon tapi kelakon' yang apabila terburu-buru untuk mencapai tujuan dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan menurunkan tingkat ketenangan dalam berkendara. Dalam menghadapi situasi di jalan raya yang mungkin memancing perasaan kesal atau marah akibat perilaku pengendara lain, ia memberikan saran untuk tetap fokus pada kendaraan sendiri dan diri sendiri. "Kita tidak memiliki kendali atas cara berkendara orang lain, namun yang bisa kita kendalikan adalah perilaku kita sendiri di jalan," ucapnya. "Jalan itu tempat bertemunya banyak watak, ada yang ugal-ugalan, tidak sabaran, dan sebagainya. Kita mesti lebih sabar dan menghindari konflik dan fokus pada keselamatan pribadi dengan menghindari interaksi yang berpotensi memicu emosi negatif," bebernya. Siti Jaro'ah berpesan agar pengendara menghitung estimasi jarak tempuh dan mempertimbangkan medan yang akan dihadapi. Menurutnya, setiap pengemudi perlu memiliki pemahaman yang baik tentang berapa lama perjalanan yang akan ditempuh, serta bagaimana rute dan medan yang akan dilalui. Dengan demikian, pemudik akan lebih siap menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi di jalanan. Selain itu, persiapan kendaraan juga tidak boleh diabaikan, dengan melakukan perawatan yang tepat sebelum perjalanan untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan atau masalah lain di tengah perjalanan. Ia juga memberikan tips terkait penerapan teknik relaksasi yang efektif yang dapat diterapkan oleh pengendara untuk mengurangi tingkat stres dan kelelahan saat perjalanan. Salah satu dan utama yakni pada latihan pernapasan. Menurutnya, pengendara dapat mengurangi tingkat stres dengan berlatih pernapasan dalam dengan teratur. Ketika menghadapi situasi yang menyebalkan seperti perilaku ugal-ugalan dari pengendara lain di jalan, pengendara dapat mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Dengan mengulangi latihan pernapasan ini secara teratur, diharapkan pengendara akan dapat menjaga ketenangan dan konsentrasi mereka di jalan. [] * Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA) Editor: @zam* Ilustrasi: Freepikhttps://www.unesa.ac.id/dosen-fakultas-psikologi-unesa-jelaskan-kiat-menyikapi-padatnya-arus-balikFri, 12 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-12-04-2024-07-53-59-0962.gifhttps://www.unesa.ac.id/dosen-fakultas-psikologi-unesa-jelaskan-kiat-menyikapi-padatnya-arus-balikBerita Unesa1696803Pengalaman Mahasiswa UNESA Ikut Pelayaran Jalur Rempah Bersama KRI Dewaruci Unesa.ac.id, SURABAYA—Dewi Fatma Wati, mahasiswa S-1 Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), menjadi salah satu delegasi yang mengikuti Kegiatan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2023. Perempuan yang akrab disapa Dewi itu merupakan satu dari 20 delegasi Indonesia yang berasal dari berbagai unsur yang dikenal dengan Laskar Rempah. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akhir tahun lalu itu memberikan banyak pengalaman berharga bagi peserta. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan cagar budaya serta objek pemajuan kebudayaan yang mengikuti narasi konektivitas Jalur Rempah itu sangat bermanfaat bagi Dewi. Dewi menceritakan bahwa pelayaran ini melibatkan kapal legendaris KRI Dewaruci dengan rute Surabaya hingga Pulau Selayar di Sulawesi Selatan. Ketika kapal bersandar, para peserta diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti Festival Budaya di Selayar yang meliputi pertunjukan, seminar, workshop, serta lomba event budaya, dan lain sebagainya. "Dari sini bisa dapet insight baru khususnya di Pulau Selayar yang ternyata dulunya dijadikan tempat singgah kapal dan banyak peninggalannya seperti gong nekara terbesar yang ada di dunia yang berfungsi sebagai genderang perang dan alat upacara pelantikan raja, minta hujan dan ritual lainnya," jelasnya. Salah satu momen tak terlupakan saat berlayar adalah ketika KRI Dewaruci melintasi garis khatulistiwa, yang diiringi dengan sebuah ritual khusus, yaitu "mandi khatulistiwa" atau "mandi suci". Ketika kapal melewati garis tersebut, seluruh awak dan penumpang kapal berkumpul di geladak H. Atmosfer gelap yang dipenuhi kegembiraan menciptakan kesan magis ketika para awak kapal, seolah-olah menjadi bajak laut, menyiramkan air laut kepada yang lainnya. Ritual ini menjadi momen pengingat akan keluarga di rumah, karena setiap orang dipanggil satu per satu untuk disiram air kembang oleh komandan KRI. "Saat mandi suci ini awak kapal berperan sebagai dewa dan dewi Neptunus di atas KRI dan para peserta seakan-akan jadi sanderanya. Ini juga sebuah perwujudan simbolis dari pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung yang punya makna dalam menghormati tradisi dan adat istiadat yang ada di lingkungan tempat seseorang hidup atau berkunjung," terangnya. Hal itu mencerminkan sikap saling menghormati dan menerima keberagaman budaya serta memperkuat kesadaran akan nilai-nilai lokal yang kaya akan tradisi dan warisan budaya. Di samping jauh dari daratan dan ketersediaan sinyal, rasa kekeluargaan sangat terasa dengan saling melengkapi. Acara itu diakhiri dengan minuman jahe hangat untuk menyegarkan suasana di malam hari, menambah kesan kehangatan dan kebersamaan di atas kapal, menjadikan pengalaman tersebut begitu istimewa dan tak terlupakan. Selain bertujuan untuk mempromosikan budaya maritim dan sejarah rempah-rempah di kawasan Nusantara, Dewi menyebut kegiatan itu mendukung upaya agar jalur rempah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Ada berbagai fokus pada aspek jalur rempah itu yang mencakup seni budaya, kriya dan wastra, kuliner, ramuan/obat-obatan, serta sejarah. Dewi menjelaskan bahwa lintasan jalur rempah tidak hanya menjadi tempat pertukaran rempah-rempah, tetapi juga menjadi jalan bagi pertukaran budaya. Dengan keterhubungan yang terjalin, jalur rempah memiliki potensi untuk menjadi poros maritim dunia. Dengan menelusuri kembali jejak sejarah tersebut dan menghidupkan kembali cagar budaya yang ada, ia belajar bahwa Jalur rempah bukan hanya merupakan warisan masa lalu, tetapi juga merupakan landasan untuk masa depan yang lebih baik bagi kita semua. [] *** Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA) Editor: @zam* Foto: Dokumentasi Dewihttps://www.unesa.ac.id/pengalaman-mahasiswa-unesa-ikut-pelayaran-jalur-rempah-bersama-kri-dewaruciTue, 09 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-09-04-2024-04-32-38-9273.pnghttps://www.unesa.ac.id/pengalaman-mahasiswa-unesa-ikut-pelayaran-jalur-rempah-bersama-kri-dewaruciBerita Unesa2636802Makan Balas Dendam Berisiko Bagi Kesehatan, Dosen Gizi UNESA Ingatkan Tips Pola Makan Saat Lebaran Unesa.ac.id, SURABAYA—Lebaran Idulfitri menjadi momen peralihan pola makan dan minum. Dari yang selama sebulan berpuasa menjadi bebas makan dan minum waktu lebaran. Berbagai sajian makanan dan jajanan khas hari raya membuat banyak orang kalap. Menurut dosen S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Desty Muzarofatus Sholikhah, S.K.M., M.Kes., setidaknnya ada beberapa perubahan pola makan saat lebaran yaitu dari aspek waktu dan frekuensi. "Pola makan selama puasa seringkali lebih teratur dan disiplin, dengan makanan yang lebih terkontrol saat berbuka, habis tarawih, dan sahur yang waktu konsumsinya juga terbatas," jelasnya. Saat lebaran, kecenderungan sajian yang kaya akan lemak dapat meningkatkan risiko kesehatan metabolik. Produksi asam lambung dan insulin pun ikut berubah. Konsumsi glukosa yang berlebihan setelah lebaran dapat meningkatkan risiko penurunan sensitivitas insulin, yang merupakan faktor penyebab penyakit metabolik seperti diabetes. Oleh karena itulah, saat lebaran diperlukan menerapkan prinsip kontrol diri seperti yang dilakukan saat puasa. Salah satu langkah yang dapat diterapkan untuk menjaga pola makan saat lebaran yaitu dengan mengikuti pedoman "isi piringku" yang disarankan Kementerian Kesehatan, untuk memudahkan dalam memilih jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi agar tidak terlalu berlebihan. Selain itu, tidak langsung konsumsi makanan dalam jumlah besar. Mengingat selama puasa biasanya makan hanya dilakukan dua hingga tiga kali sehari, penting untuk memperlambat frekuensi makan pada awal lebaran, untuk memberikan tubuh waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri. "Pertahankan prinsip menahan hawa nafsu, termasuk nafsu makan, meskipun dihadapkan dengan berbagai hidangan lezat saat lebaran, penting untuk tetap menerapkan kontrol diri dalam mengkonsumsi makanan secara berlebihan," pungkasnya. Desty juga menyarankan untuk mengawali makanan dengan konsumsi buah. Melaksanakan puasa sunnah Syawal juga bisa sebagai proses melatih tubuh (adaptasi) menghadapi perubahan pola makan dengan lebih baik. Dosen kelahiran Lamongan itu juga memberikan tips agar tidak kalap saat lebaran. Salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip main full eating, yaitu makan secara perlahan dengan penuh penghayatan untuk menikmati setiap rasa makanan tanpa terburu-buru. Itu dapat menghindari konsumsi makanan secara berlebihan, karena tubuh akan merespon dengan memproduksi hormon kenyang dan lapar, seperti leptin dan ghrelin, secara tepat waktu. Sebelum berkunjung ke keluarga atau tetangga, disarankan untuk makan terlebih dahulu di rumah dengan makanan gizi seimbang, sehingga tidak terlalu banyak mengonsumsi cemilan saat bertamu. Penting juga untuk cukupi kebutuhan cairan dengan air putih atau air mineral agar tidak terlalu banyak mengonsumsi gula dari minuman manis, serta tetap bergerak aktif dengan melakukan olahraga rutin minimal 30 menit per hari, yang dapat ditingkatkan intensitasnya secara bertahap. [] *** Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA) Editor: @zam* Foto/ilustrasi: Darya Sannikova/Pexels.comhttps://www.unesa.ac.id/makan-balas-dendam-berisiko-bagi-kesehatan-dosen-gizi-unesa-ingatkan-tips-pola-makan-saat-lebaranTue, 09 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-09-04-2024-04-30-23-4759.pnghttps://www.unesa.ac.id/makan-balas-dendam-berisiko-bagi-kesehatan-dosen-gizi-unesa-ingatkan-tips-pola-makan-saat-lebaranBerita Unesa2426801Cerita Orang Tua Peserta Termuda Masuk UNESA Jalur SNBP 2024, Ternyata Begini Kiatnya Unesa.ac.id., SURABAYA—Lutviana Dwi Jannati, peserta asal MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya berhasil mencatatkan namanya pada daftar calon mahasiswa baru (camaba) termuda Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui jalur SNBP 2024. Dia lulus SNBP di usia 16 tahun 2 bulan. Kabar lolosnya perempuan yang akrab disapa Vivi itu membuat orang tuanya terharu sekaligus bangga. Sang ibu, Siti Khodijah (46) menceritakan bahwa pada Senin, 26 Maret 2024 sore, dia tengah menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga di rumahnya, Sidowungu-Gresik. Selepas asar, handphonenya tiba-tiba berdering, ternyata itu merupakan panggilan video call dari salah satu guru MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, tempat anak perempuannya mondok. Dari itu ia mendapatkan kabar baik. Anak perempuannya itu diterima di prodi Manajemen Informatika, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) jalur SNBP 2024. Kabar baik tersebut membuatnya langsung mengucapkan syukur. Perasaan senang sekaligus terharu menyelimuti hatinya. "Itu kan video call lewat hp gurunya. Nah, mereka pas lagi ngumpul melihat pengumuman, Vivi (sapaan anaknya, red) saya lihat sampai nangis dan saya jadinya ikut terharu," ucap perempuan 46 tahun itu. Sebagai seorang ibu, mendengar kabar baik itu membuatnya ingin sekali merangkul dan memeluk anaknya dengan erat dan penuh kasih sayang. Karena tak bisa saling bersua, mereka hanya bisa merayakan kelulusan itu dalam jarak. "Anak saya mondok di Surabaya. Saya hanya bisa berkomunikasi seminggu sekali lewat ibu gurunya di sana. Bisa ketemunya ya lewat video call, atau pas ada jadwal besuk. Dia baru pulang itu pas libur biasanya enam bulan sekali," ucapnya. Ketika anaknya pulang ke rumah nanti, dia ingin menyambutnya dengan pelukan hangat dan memasakkan masakakan favorit anaknya. Bahkan, menyanggupi untuk memenuhi apapun permintaan anaknya sesuai kebutuhan. "Saya kan tanya, kamu mau apa kalau lulus nanti. Vivi bilang kalau dia hanya butuh didoakan semoga dipermudkahkan ke depan. Saya rencananya mau belikan sepeda motor untuk kebutuhan ke pondok dan kuliah," bebernya. Apa kiat bisa lolos SNBP 2024 dengan usia termuda? Vivi menceritakan bahwa yang dilakukannya sejak SMP ialah tekun belajar sebagaimana apa yang dianjurkan orang tua dan guru-gurunya. Dia selalu memanfaatkan waktu dengan belajar maksimal. Karena itulah, dia berani mengambil kelas akselerasi sejak SMP hingga SMA sampai akhirnya bisa masuk UNESA dengan usia 16 tahun 2 bulan. Masuk kelas akselerasi membuatnya semakin semangat belajar agar tetap di kelas tersebut dengan mempertahankan nilai. Setiap pagi, selepas salat shubuh, seperti sekolah pada umumnya, dia belajar pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan sebagainya. Kemudian di sore hingga malam harinya dia belajar tentang agama seperti apa yang biasa dilakukan orang saat mondok. Sebelum tidur pun, dia selalu belajar atau berdiskusi dengan temannya untuk memperkuat kembali pelajaran yang mereka terima hari itu. Selain itu, perempuan kelahiran Gresik ini juga mengikuti ekstrakulikuler paskibraka dan pernah menjuarai perlombaan paskibraka nasional. “Belajar di kelasnya harus benar-benar paham kalo ngga gitu akan susah bagi waktunya, antara kegiatan pondok dan ekstrakulikuler,” ucapnya. Vivi mengungkapkan jika keluarga atau orang tuanya selalu mendukung pilihannya. Seperti keyakinan keluarganya akan dirinya, seperti itu pula dia yakin bahwa prodi yang dia pilih bisa mengantarnya menjadi orang yang berhasil. Memiliki darah wirausaha dari sang ayah, dia ingin menjadi pengusaha yang sukses kelak. Selain itu, ketertarikannya di bidang IT memainkan pikirannya untuk belajar dua hal di satu prodi. *** Reporter: Sindy Riska (Fisipol)/Fatimah Najmus Shofa (FBS) Editor: @zam* (FIP) Foto: Dokumentasi Siti Khodijahhttps://www.unesa.ac.id/cerita-orang-tua-peserta-termuda-masuk-unesa-jalur-snbp-2024-ternyata-begini-kiatnyaSun, 07 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-07-04-2024-03-40-17-9412.pnghttps://www.unesa.ac.id/cerita-orang-tua-peserta-termuda-masuk-unesa-jalur-snbp-2024-ternyata-begini-kiatnyaSBMPTN / SNMPTN3746800Dampak Negatif FOMO dan Kiat Mengatasinya ala Dosen UNESA Unesa.ac.id., SURABAYA—Fear of missing out (Fomo) merupakan perasaan cemas dan takut tertinggal sesuatu yang baru baik itu informasi peristiwa, tren, maupun pengalaman. Perasaan ini umum dirasakan banyak orang, terutama generasi muda yang akrab dengan media sosial di mana semua informasi dan perkembangan mudah diakses. Terkait fomo, dosen agama Islam UNESA, Kholida Ulfi Mubaroka, S.Sos., M.Sosio, dalam program Ngabuburit Bareng Genzi oleh Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) pada Kamis, 4 April 2024 menjelaskan bahwa sindrom fomo cenderung ke arah yang tidak menentramkan hati. Selain itu berdampak pada psikis dan kecemasan seseorang, karena itulah dalam agama Islam segala sesuatu yang berlebihan merenggut waktu dan situasi positif sudah harus dihindari. "Kalau medsos kita gunakan untuk hal yang positif, membangun jaringan, memperbanyak ilmu dan wawasan itu dianjurkan. Namun, ketika ini sudah membuat kita fokus mengajar pengakuan, cemas jika tidak diakui dan sebagainya, itu sudah tidak ada manfaatnya," ucapnya. Ulfi menegaskan, agama tidak melarang umatnya menggunakan teknologi atau medsos, tetapi lebih menuntut bagaimana pemanfaatan teknologi seperti medsos bisa berdampak positif bagi penggunannya. Dasar dari agama itu adalah membawa rahmat bagi manusia dengan kebaikan-kebaikan yang dianjurkan. Fomo kadang dipengaruhi lingkungan pertemanan, karena itu bagi anak-anak muda yang ada dalam circle pertemanan yang fomo bisa perlahan-lahan diingatkan dampaknya. Usahakan mengingat dengan baik tanpa menghina, tanpa mencela apalagi sampai memusuhi atau menyakiti. Lalu bagaimana dengan perasaan tertinggal dalam hal kebaikan seperti fenomena ramainya postingan lailatulqadar misalnya? Bagi Ulfi itu justru merupakan hal yang bagus dan wujud dari pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan semangat kebaikan dan ibadah. Berlomba-lomba dalam kebaikan itu dianjurkan, apalagi dalam ibadah. Bagian yang dilarang itu berlomba-lomba untuk flexing atau untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan orang lain. Sebaik-baiknya, semua perbuatan diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. FOMO ke JOMO Dosen ilmu komunikasi, Vinda Maya Setianingrum, S.Sos., M.A., menuturkan, ada beberapa yang perlu diperhatikan, agar tidak ditenggelamkan perasaan fomo. Pertama, tidak candu media sosial. Bagaimana caranya? tentu bisa dengan menerapkan 'puasa' atau membatasi penggunaan media sosial. Kedua, berdasarkan hasil penelitian sejumlah pakar bahwa dampak negatif dari fomo yaitu mudah lelah, cemas hingga depresi. Ketika sudah merasakan gejala seperti itu, sebaiknya mencari solusi dengan membatasi interaksi, mengubah fokus, dan sebagainya. Ketiga mencari aktivitas atau kesenangan, dengan begitu fokus ke medsos yang menimbulkan fomo dengan dampak negatifnya itu bisa teralihkan ke hal-hal yang positif. Agar ini berkelanjutan, tentu perlu diperkuat dengan mencari lingkungan pertemanan yang mendukung. Keempat, mengganti orientasi fomo menjadi joy of missing out (jomo). Jomo merupakan perasaan enjoy dan tidak takut ketinggalan informasi yang tidak perlu baginya. Misalnya, ketika teman-temannya berlomba-lomba membeli pakaian branded yang viral, ia tidak pusing dan justru membeli pakaian yang nyaman baginya tanpa melihat itu branded, viral atau tidak. Kelima, selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki untuk menghindari perasaan kurang atau tertinggal dari yang lain. Perasaan menerima ini perlu ditanamkan dalam diri. Menerima di sini yaitu mendamaikan mental agar fokus ikhtiar mencapai apa yang diharapkan. [] *** Reporter: Nelly (FIP) Editor: @zam* (FIP) Foto: Dokumentasi Tim Humashttps://www.unesa.ac.id/dampak-negatif-fomo-dan-kiat-mengatasinya-ala-dosen-unesaSun, 07 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-07-04-2024-03-36-59-9308.gifhttps://www.unesa.ac.id/dampak-negatif-fomo-dan-kiat-mengatasinya-ala-dosen-unesaBerita Unesa1726799Rektor Lantik Pejabat Baru, Perkuat Transformasi dan Reputasi UNESA PTN-BH Unesa.ac.id., SURABAYA—Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan penyegaran dengan melantik sejumlah pejabat baru selingkung kampus 'Rumah Para Juara' di Auditorium, lantai 11, Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, pada Jumat, 5 April 2024. Pejabat yang dilantik tersebut mulai dari tingkat wakil rektor, direktur, dekan, wakil dekan, kasubdit, koorprodi, kepala lembaga hingga kepala seksi selingkung UNESA. Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan bahwa UNESA PTN-BH terus melakukan transformasi dan meningkatkan reputasi di tingkat nasional dan internasional. Salah satu yang dilakukan yaitu penyegaran pejabat pada sejumlah posisi untuk memperkuat implementasi PTN-BH yang lebih transformatif, inovatif, dan berprestasi. "Saya mengajak seluruh pejabat UNESA untuk meningkatkan dan mengawal reputasi dan rekognisi UNESA baik di tingkat nasional maupun internasional," ucap rektor yang akrab disapa Cak Hasan itu. Menurutnya, seluruh pejabat UNESA baik yang lama maupun yang baru dilantik agar memperkuat kolaborasi untuk memperkokoh fondasi bagi UNESA PTN-BH baik dari aspek kinerja maupun tata kelola lembaga yang lebih produktif. Selain itu, juga perlu memiliki mindset entrepreneurship. Civitas UNESA harus punya program karya atau produk inovatif yang dibutuhkan masyarakat, harus berani berkreasi, berani membuat lompatan untuk kemajuan. "UNESA merupakan PTN-BH besar yang harus memberikan dampak besar bagi masyarakat, bangsa dan negara. Tidak ada artinya kalau yang kita lakukan tidak punya dampak bagi lembaga dan masyarakat," tukasnya. Dengan pasukan anyar itu, Cak Hasan optimistis terjadi transformasi besar-besaran di bidang akademik dan non-akademik, termasuk kurikulum yang harus lebih adaptif, sesuai kebutuhan dunia kerja dan industri (dudi). Kerja sama produktif dengan mitra usaha dan industri perlu diperbanyak. Mata kuliah pun perlu dibedah mana yang relevan dan yang tidak. Mata kuliah yang tidak relevan bisa diganti dengan yang lebih relevan sesuai tuntutan perubahan zaman sekarang dan ke depan. "Kita perlu wujudkan ekosistem inovasi, hilirisasi riset, dan publikasi. Perlu rumusan agenda unggulan dan revitalisasi berbasis pendekatan multidisipliner. UNESA harus produktif melahirkan publikasi bereputasi internasional dan terindeks Scopus," ajak Cak Hasan menggebu-gebu. Sementara itu, Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi, dan Science Center yang baru saja dilantik mengatakan, bahwa salah satu fokusnya yaitu inovasi, pemeringkatan, dan pusat unggulan. "Target ke depan bagaimana peringkat UNESA bisa naik. Kalau di tingkat nasional kami sudah cukup bangga, karena sudah memenuhi target IKU (Indikator Kinerja Utama, red). Target IKU ke depan bisa masuk 10 besar dari 21 PTN-BH," ucapnya. Selain itu, prioritas lainnya yaitu meningkatkan reputasi dan rekognisi di tingkat internasional dengan mendorong lagi publikasi terindeks Scopus semakin meningkat baik dari jumlah maupun kualitasnya. Dengan begitu, diharapkan posisi UNESA di berbagai lembaga pemeringkatan dunia bisa terus meningkat. Sementara itu, Dr. Martadi, M.Sn., Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengatakan siap untuk meneruskan berbagai program unggulan yang sudah dilakukan dan terus berinovasi mencari cara baru yang lebih baik untuk kemajuan lembaga. Salah satu targetnya ke depan yaitu merawat program yang bagus sembari membuat terobosan program baru sesuai amanat rektor. Salah satu yang diamanatkan yaitu memperkuat branding UNESA sehingga layanan, program, produk dan semuanya tentang UNESA dikenal masyarakat luas.[] *** Reporter: Saputra (FBS) Editor: @zam* (FIP) Foto: Dokumentasi Tim Humashttps://www.unesa.ac.id/rektor-lantik-pejabat-baru-perkuat-transformasi-dan-reputasi-unesa-ptn-bhFri, 05 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-05-04-2024-08-44-32-4923.pnghttps://www.unesa.ac.id/rektor-lantik-pejabat-baru-perkuat-transformasi-dan-reputasi-unesa-ptn-bhPress Release6436798Gandeng CEPSA, FUBORU hingga BTN, Prodi Pend Teknik Mesin Resmikan Unit Bisnis Otomotif Unesa.ac.id, SURABAYA–Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik (FT) UNESA meresmikan Unit Bisnis Otomotif dan Produksi UNESA (BOPONESA), pada Jumat, 5 April 2024. Peresmian ini dilaksanakan di Lab Sepeda Motor Gedung A8 FT, UNESA Kampus 1 Ketintang, Surabaya. Bengkel motor BOPONESA merupakan sebuah unit bisnis di bawah naungan prodi S-1 Pendidikan Teknik Mesin FT yang bekerja sama dengan beberapa mitra eksternal. Dekan FT, Dr. Maspiyah, M.Kes., menyampaikan bahwa FT telah memiliki beberapa unit usaha lainnya, seperti BOGANESA, salon kecantikan, busana, dan kini bertambah dengan bengkel motor BOPONESA. Dia mengungkapkan bahwa unit bisnis tersebut menjadi wadah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin untuk melakukan praktik dan merintis usaha. “Bengkel ini sekaligus menjadi tempat praktek mahasiswa. Pelanggan sudah dipastikan ada, semoga mahasiswa yang praktek nanti dapat menjaga kualitas dan profesionalitas dari Boponesa,” ungkapnya. Koorprodi Pendidikan Teknik Mesin, Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa proses pengembangan BOPONESA sudah dilaksanakan sejak November 2023 dan dilaksanakan dengan melakukan kolaborasi dengan beberapa mitra. Wahyu menjelaskan terdapat 3 mitra yang bekerja sama dengan Pendidikan Teknik Mesin UNESA dalam rangka membuat unit bisnis ini, yaitu PT FUBORU Indonesia, CEPSA, dan BTN. “Semoga makin banyak sinergi yang terjalin antara Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA dengan mitra-mitra eksternal. Sehingga bengkel ini dapat menjadi pelopor di bidang otomotif dan akan bertambah lagi di bidang produksi dan las, sekaligus dapat meningkatkan IKU prodi,” ujarnya. PT FUBORU, lanjutnya, melakukan kerja sama dengan memasok suku cadang otomotif yang berfokus pada kendaraan bermotor. Kemudian CEPSA dengan produk oli, dan BTN terkait dengan kebutuhan transaksi dan media pembayaran. Ketua HMP Pendidikan Teknik Mesin FT, Andre Saputra, menjelaskan bahwa BOPONESA sepenuhnya akan dikelola oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin dari seluruh angkatan, baik alumni maupun mahasiswa aktif. “Himpunan mendukung penuh unit bisnis ini, kami akan membuat beberapa event seperti servis gratis dan kegiatan lain yang bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa UNESA. Seluruh pelayanan akan dilakukan oleh mahasiswa, sekaligus menjadi wadah untuk belajar berwirausaha dan dapat menjadi bekal setelah lulus nanti,” ucapnya. Andre membeberkan layanan apa saja yang disediakan oleh bengkel motor Boponesa, yakni terdiri dari servis ringan, tune up, ganti oli, ganti aki, injektor cleaner, dan konsultasi kendaraan. Dia menjelaskan, informasi terkait layanan dapat dilihat pada Instagram @hmpptm_ftunesa atau langsung mengunjungi bengkel motor BOPONESA di Gedung A8 FT UNESA. Peresmian ini dihadiri mitra, sponsor, wakil dekan, pembina kemahasiswaan, dosen, dan mahasiswa selingkung FT UNESA.[] *** Reporter: Erza Angelia Putri (Fisipol) Editor: @zam* (FIP) Foto: Dokumentasi Tim Humashttps://www.unesa.ac.id/gandeng-cepsa-fuboru-hingga-btn-prodi-pend-teknik-mesin-resmikan-unit-bisnis-otomotifFri, 05 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-05-04-2024-08-39-59-7231.pnghttps://www.unesa.ac.id/gandeng-cepsa-fuboru-hingga-btn-prodi-pend-teknik-mesin-resmikan-unit-bisnis-otomotifBerita Unesa3236797Pakar UNESA Bahas Cara Tepat Bentuk Badan Ideal, Salah Satunya Puasa Unesa.ac.id., SURABAYA—Menjalankan puasa, selain memiliki dampak spiritual yang mendekatkan diri kepada sang Pencipta, juga punya segudang manfaat bagi kesehatan. Hal itu diungkapkan, Koordinator Program Studi (Koorprodi) D-4 Kepelatihan Olahraga, Fakultas Vokasi, UNESA, Dr. Kunjung Ashadi, S.Pd., M.Fis., AIFO., dalam Webinar Nasional HMP Kepelatihan Olahraga, Vokasi UNESA akhir Maret lalu. Dalam webinar yang dihadiri peserta dari berbagai daerah bahkan dari Malaysia itu, Kunjung Ashadi menekankan bahwa puasa berdampak signifikan terhadap kesehatan tubuh dan kesejahteraan psikologis. Manfaat puasa di antaranya bisa menjaga kesehatan jantung, hingga bisa menjadi momentum untuk membentuk berat badan atau badan ideal. Puasa juga mampu menurunkan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula dalam tubuh. Terdapat banyak penelitian terkait puasa yang memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh. Bahkan, dalam waktu tiga minggu, penurunan kadar kolesterol bisa mencapai 10% dan 14% untuk trigliserida atau gula dalam tubuh. Kunjung Ashadi menekankan, puasa berperan dalam meningkatkan hormon endorfin dan serotonin, yang dapat meningkatkan perasaan bahagia. Hal ini terbukti dengan pengalaman positif saat berbuka puasa, di mana seseorang merasakan kepuasan yang meningkatkan kedua hormon tersebut. "Tak hanya itu saja, puasa membantu menurunkan hormon epinefrin dan dopamine, yang dapat mengurangi rasa cemas," ujarnya. Dosen dengan sertifikasi ahli ilmu faal olahraga itu juga menyinggung tentang konsep negara-negara "Blue Zone", yang dikenal memiliki penduduk dengan umur panjang dan kesehatan yang baik pada usia tua. Istilah 'Blue Zone' sendiri merujuk pada wilayah di dunia di mana orang-orang memiliki harapan hidup yang tinggi dan tingkat kesehatan yang baik hingga usia lanjut. Kunjung Ashadi menyampaikan sembilan tips yang dapat meningkatkan harapan hidup dan kesehatan seseorang, termasuk mengurangi stres, memiliki tujuan hidup yang jelas, mengonsumsi makanan nabati dan mengurangi lemak, serta membatasi konsumsi alkohol, khususnya anggur. Dia juga menekankan pentingnya waktu yang berkualitas dengan keluarga, konsumsi makanan dalam jumlah cukup (hingga 80% dari kapasitas), aktif berjalan kaki daripada menggunakan transportasi, menciptakan lingkungan yang positif, dan memperbanyak ibadah sesuai dengan kepercayaan individu. Mengubah mindset sangat penting untuk mencapai berat badan yang ideal, baik saat berpuasa maupun di luar puasa. Dia menekankan pentingnya memiliki tujuan yang jelas dan kuat untuk mencapai umur panjang dan kesehatan yang baik. "Perlu juga motivasi bertahap, seperti menonton gaya hidup sehat dan menerapkannya secara perlahan dan konsisten," ujarnya. Indikator Massa Tubuh Dalam konteks penilaian berat badan ideal, Cleonara Yanuar Dini, S.Gz., M.Sc., Rd., Dosen Ilmu Gizi Olahraga UNESA, juga menyoroti pentingnya Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai salah satu indikator utama. Berat badan ideal tidak hanya ditentukan jumlah kilogram, tetapi juga oleh komposisi massa tubuh yang melibatkan massa tulang, massa lemak, massa otot, dan organ-organ internal lainnya. Cleonara menjelaskan bahwa puasa memiliki dampak signifikan terhadap penurunan berat badan secara otomatis. Hal ini disebabkan oleh ketosis, yaitu proses di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi karena kurangnya asupan makanan. Namun, dia mengingatkan bahwa penting untuk membatasi konsumsi makanan dan menyeimbangkannya dengan aktivitas fisik untuk mencapai hasil yang optimal. "Aktivitas fisik rutin juga harus seimbang dengan asupan makanan apalagi setelah puasa dilakukan seperti jalan kaki sebanyak 10 ribu langkah per hari yang bisa membantu menjaga keseimbangan energi dalam tubuh dan mendukung pencapaian berat badan yang ideal," terangnya. Pola Istirahat dan Latihan Dalam konteks pentingnya aktivitas fisik dan olahraga untuk menjaga kesehatan dan mengatur berat badan, Rizky Muhammad Sidik, S.Pd., M.Ed., dosen kepelatihan olahraga, menyoroti pentingnya istirahat dalam rutinitas latihan. Menurutnya, aktivitas fisik seperti olahraga membutuhkan waktu istirahat yang cukup agar tubuh dapat pulih dan berkembang secara optimal. "Tidak disarankan untuk berolahraga setiap hari tanpa adanya jeda istirahat, karena hal ini dapat meningkatkan risiko cedera dan kelelahan dan penting untuk peregangan sebagai bagian dari rutinitas latihan," pungkasnya. Dia menekankan bahwa peregangan sebelum dan setelah berolahraga memiliki peran penting dalam mengurangi risiko cedera otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Dengan melakukan peregangan secara teratur, individu dapat mempersiapkan tubuh mereka dengan baik sebelum berolahraga serta membantu dalam pemulihan dan relaksasi setelahnya. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, diharapkan masyarakat dapat memahami manfaat puasa secara keseluruhan di samping menjalankan ibadah. Tak hanya itu, dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan dapat menjaga kesehatan tubuh baik saat berpuasa dan setelah berpuasa. [] *** Reporter: Mohammad Dian Purnama (FMIPA) Editor: @zam* (FIP) Foto: Dokumentasi Tim Humashttps://www.unesa.ac.id/pakar-unesa-bahas-cara-tepat-bentuk-badan-ideal-salah-satunya-puasaFri, 05 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-05-04-2024-02-00-27-8418.gifhttps://www.unesa.ac.id/pakar-unesa-bahas-cara-tepat-bentuk-badan-ideal-salah-satunya-puasaPikiran Pakar2366796NUDC dan KDMI Tingkat UNESA Pertemukan Tim Terbaik Fakultas: Pemenang Siap Berkompetisi di Tingkat Regional Unesa.ac.id., SURABAYA—Seleksi NUDC (National University Debating Championship) dan KDMI (Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia) 2024 di tingkat Universitas Negeri Surabaya (UNESA) diikuti masing-masing 16 tim perwakilan fakultas di Auditorium, lantai 11, Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan pada Selasa-Rabu, 2-3 April 2024. Sueb, S.Pd., M.Pd., Pembina UNESA Debating Union mengatakan bahwa NUDC dan KDMI 2024 tingkat universitas merupakan serangkaian dengan NUDC dan KDMI tingkat nasional yang diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek. Seleksi tersebut dilakukan secara bertahap, mulai dari sosialisasi tingkat program studi (prodi) dan fakultas. Hasil seleksi di tingkat fakultas kemudian berkompetisi di tingkat universitas. Kompetisi tingkat universitas diikuti 16 tim perwakilan dari masing-masing fakultas selingkung UNESA. Setiap fakultas mengirim 2 tim terbaik mereka untuk merebut posisi terbaik di tingkat universitas. Dua debater yang masuk sebagai juara di tingkat universitas bakal mewakili kampus ‘Rumah Para Juara’ di tingkat regional dan nasional. “Dari seleksi tersebut diharapkan ada satu tim terbaik perwakilan UNESA yang akan berkompetisi di tingkat regional dan nasional yang rencananya dilaksanakan pada Mei dan Juni mendatang,” harapnya. Kompetisi debat ini memiliki sejumlah manfaat. Pertama, sebagai proses penjaringan mahasiswa berprestasi bidang debat, karena KDMI dan NUDC menjadi kompetisi rutin yang diselenggarakan Kemendikbudristek melalui Puspresnas. Kedua, melatih dan meningkatkan kemampuan akademik dan non-akademik mahasiswa karena kompetisi ini berkaitan langsung dengan kepemimpinan, berpikir kritis, komunikasi, dan sebagainya. Pria yang memimpin Confucius Institute UNESA itu berharap, dengan kompetisi tersebut, debat tidak hanya sebagai kompetisi rutin saja, tetapi untuk kehidupan sehari-sehari civitas academica. Dengan kata lain, debat tidak bisa dipisahkan dari atmosfer akademik di UNESA. Yetty Septiani Mustar, S.KM., M.P.H., Kasubdit Minat, Bakat, Kompetensi dan Menalaran UNESA menyampaikan bahwa dengan sampainya kegiatan di babak final diharapkan seluruh finalis yang merupakan perwakilan dari seluruh fakultas dapat terus melakukan pembinaan kegiatan debat dan dapat mengikuti berbagai kegiatan kompetisi debat lainnya, baik itu di tingkat regional maupun nasional dan internasional. "Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut, pendanaannya bisa diajukan di Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni agar mendapatkan bantuan biaya registrasi atau akomodasi yang sekiranya dapat dialokasikan secara keseluruhan sesuai pagu," ucapnya. Mahasiswa yang memiliki kemampuan atau talenta bidang debat diberikan pembinaan berkelanjutan, pendampingan dan pendanaan. Dia berharap, kompetisi ini bisa memacu kreativitas, inovasi dan semangat berkarya serta prestasi dalam bidang kompetisi debat mahasiswa. "Semoga kompetisi ini menjadi ladang pahala dan menimba ilmu, meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa. Semangat berkarya dan berpretasi untuk UNESA Satu Langkah di Depan," ucapnya. Setelah dilakukan seleksi, NUDC 2024 tingkat UNESA mempertemukan tiga tim terbaik pada babak final. Hasilnya, juara 3 diraih Deandra Putri Febrianti dan Mohammad Naufal Hilmy. Juara 2 oleh Muhammad Arya Barizi dan Delon Arjuna. Dan, juara 1 diraih Muhammad Axel Radityoadji dan Ahmad Fahmi. Sementara, sebagai the best speaker diperoleh Muhammad Axel Radityoadji. Berhasarkan hasil babak final KDMI 2024 tingkat UNESA, tim FISIPOL- (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) bendapatkan juara 3. Tim FBS-A (Fakultas Bahasa dan Seni) meraih juara 2. Dan, tim FT (Fakultas Teknik) menempati juara 1. Titel the best speaker jatuh pada Stefanny Florencia Elman dari FBS-A. [] *** Reporter: Erza Angelia Putri (FISIPOL) Editor: @zam* (FIP) Foto: Dokumentasi Tim Humas Sumber: Data wawancara dan streaming NUDC dan KDMI di kanal Youtube @mawal unesahttps://www.unesa.ac.id/nudc-dan-kdmi-tingkat-unesa-pertemukan-tim-terbaik-fakultas-pemenang-siap-berkompetisi-di-tingkat-regionalFri, 05 Apr 2024https://www.unesa.ac.id/images/foto-05-04-2024-12-43-54-2247.pnghttps://www.unesa.ac.id/nudc-dan-kdmi-tingkat-unesa-pertemukan-tim-terbaik-fakultas-pemenang-siap-berkompetisi-di-tingkat-regionalBerita Unesa206